Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 04 September 2012

Zayyan Inspirasiku (2-edit)

Zayyan habis dipasang infus & oksigen
Satu hari... dua hari... 1 bulan bersama Zayyan adalah waktu yang sungguh luar biasa, Kebahagiaan itu seolah hanya milik kami berdua dan menghapus semua rasa capai, repot, kepayahan, kurang istirahat, makan tidak teratur, jarang keluar rumah menjadi sebuah kenikmatan, padahal kalau mau dirasa sungguh semua itu mustahil akan mampu kami hadapi terutama pada saat 6,5 tahun bersama tanpa kehadiran seorang anak. Alloh SWT memang Maha Pemurah dan Penyayang kepada hamba-hambaNya dan tak pernah mensia-siakan sedikitpun keadaan yang dialami seorang hamba yang telah lahir melalui kehendakNya, termasuk Zayyan anakku. Yang ada saat itu hanyalah rasa syukur dan bahagia atas karunia besar yang telah kami tunggu-tunggu selama ini. Dan kondisi itu terus kami rasakan hingga akhirnya pada saat Zayyan berumur 2,5 ujian itupun datang. 

Pada saat itu saya teringat betul kurang lebih sekitar pukul 15.30 tiba-tiba saja beberapa kali Zayyan muntah-muntah atau istilah jawanya Gumoh di atas tempat tidur, tapi gumoh yang sekarang lain dari biasanya, sangat banyak dan seolah apa yang ada didalam perut Zayyan dikeluarkan, menggenangi kasur dan membasahi pakaian yang Zayyan kenakan. Secara reflek Zayyan langsung saya gendong dan saya bawa keluar dari kamar.Seisi rumahpun ramai menanyakan perihal,
"apa yang baru saja terjadi pada Zayyan? kenapa Zayyan sampai muntah-muntah seperti itu? bagaimana kondisi Zayyan sekarang?".
Setelah agak tenang akhirnya saya jelaskan pada ibu (embah Zayyan), dikarenakan umi-nya belum pulang dari sekolah maka sedari siang sampai sore Zayyan dikasih minum susu sambung (formula), mungkin karena belum cocog atau terlalu banyak mengakibatkan Zayyan muntah-muntah. Sayapun di marahin sama ibu, dianggapnya ngawur dan sembarangan dalam memberikan porsi susunya. Tapi, yang membuat saya dan seisi rumah heran, Zayyan tidak menangis/rewel. Kelihatannya Zayyan biasa-biasa saja malah tidak lama kemudian Zayyan tidur dalam gendongan saya. Sampai ketika umi-nya pulang pada pukul 16.30 Zayyan masih belum juga bangun. Akhirnya saya ceritakan kejadian tadi pada istri saya. Istri saya kaget dan segera membangunkan Zayyan untuk diberikan ASI karena takut terjadi apa-apa pada Zayyan. Kurang lebih seperempat jam setelah Zayyan diberi ASI oleh umi-nya peristiwa serupa kembali terjadi, tiba-tiba ia muntah-muntahi. Hal tersebut membuat kami berdua panik apalagi ditambah kondisi tubuh Zayyan yang mulai melemah. Zayyan yang biasanya agresif kelihatan diam dan bentar-bentar batuk meski frekuensinya masih sedikit. Akhirnya kami sepakat untuk membawa Zayyan berobat ke tempat bu bidan yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah kami. Saat itu suhu badan Zayyan mulai panas, dan hasil pemeriksaan bu bidan mendiagnosa mulai ada produksi kelenjar di dalam dada Zayyan. Selanjutnya Zayyan diberikan 3 macam jenis obat yang terdiri dari obat penurun panas, obat batuk dan antibiotik.

Tiga kali dalam sehari Zayyan yang saat itu masih bayi harus kami cekoki dengan obat, meskipun kami tahu obat itu sebenarnya tidak enak dan rasanya pahit terutama obat yang berbentuk serbuk (puyer). Alhamdulillah ada sedikit perubahan pada tubuh Zayyan. Suhu badannya mulai turun, meskipun batuk belum sepenuhnya terhenti. Keesokan harinya ada sedikit perubahan pada bunyi nafas Zayyan, ada suara grok-grok dari setiap tarikan nafasnya meski masih sangat lemah. Pada malam harinya, sekitar pukul 00.30 tiba-tiba saja Zayyan bangun dari tidur dan menangis keras disertai dengan batuk-batuk yang keras pula. Terlihat nafasnya mulai sesak disertai pergerakan naik turun dada dan perutnya. Kemudian sambil diayun-ayun dan dipaksa minum Asi akhirnya tidak berapa lama Zayyan-pun tidur kembali sampai keesokan paginya. Alhamdulillah meskipun masih kelihatan agak pucat, seperti biasa Zayyan tetap ceria seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Meskipun demikian sebenarnya kami sangat mengkhawatirkannya.

Pada sore harinya ketika istri tidak ada dirumah karena ada jadwal kuliah sore, setelah Zayyan selesai dimandikan tiba-tiba batuk itu datang lagi disertai tangisannya yang keras, saking kerasnya batuk tersebut sampai-sampai tetangga sebelah berdatangan untuk melihat keadaan Zayyan saat itu. Kejadian itu berlangsung kurang lebih 10 menit baru kemudian mereda dan tenang dan Zayyan-pun tidur. Ketika istri saya pulang dan saya ceritakan kejadian tersebut, akhirnya kami memutuskan untuk membawa Zayyan untuk diperiksakan ke dokter di PKU Muhammadiyah Merden. Setelah didiagnosa dokter hasilnya Zayyan mengalami gejala pilek dan terdapat produksi kelenjar di paru-paru yang mengganggu jalannya pernafasan Zayyan. Setelah diberi resep obat lagi oleh dokter akhirnya kamipun pulang. Setelah 4 hari berlalu ternyata perubahan kondisi Zayyan tidak begitu signifikan. Masih tetap batuk dan nafasnya semakin tambah payah saja akhirnya pagi itu Zayyan kami bawa kembali ke PKU sesuai pesen dokter. Dan setelah di periksa, dokter memberikan saran kepada kami untuk memantau perkembangan kesehatan Zayyan lebih baik Zayyan opname/rawat inap. Kami setuju dan seterusnya sesuai arahan dokter Zayyan yang masih bayi itu dengan susah payah harus dipasang infus dan oksigen. Sedih sekali rasanya melihat kondisi Zayyan saat itu, tidak terasa air mata sayapun menetes menatap Zayyan yang terdiam pasrah dengan balutan infus ditangan kirinya yang mungil dan selang oksigen di hidungnya....
"Kamu pasti kuat ya Nakk, Alloh pasti akan sembuhkan kamu....."

1 comments:

  1. Assalamu'alaikum Abu Zayyan.. ^_*
    Kunjungan silaturahiim balasan mas broo
    Ayooo semangat pagii.. biarlah tulisan yang mengikat rekam jejak² kita di bumiNYA.. sebagai bagian jalan menuju kampung halaman abadi kita yang sesungguhnya.. :SURGA-NYA:

    BalasHapus

 

Pengunjung

free counters

Tayangan