Tahun 2013 ini sudah mulai memasuki pertengahan bulan ke-2 Februari. Perputaran waktu yang sangat cepat. Dalam ingatan saya seperti baru kemarin merasakan pergantian tahun dari 2012 ke 2013. Itulah sifat waktu, apapun yang terjadi waktu akan terus berputar, meninggalkan detik demi detik, menit demi menit dan seterusnya tanpa pernah terhenti atau sekedar mengulangnya kembali.
Sebenarnya semua orang sudah menyadari, mengerti dan memahami hakekat tersebut kalaupun ada yang belum mungkin ada beberapa hal yang menyebabkannya. Tapi kadang kita lupa, karena kita terlalu disibukkan untuk mengejar semua harapan dan angan-angan kita atau sibuk menyesali apa yang sudah kita lalui padahal dibalik itu semua, sebenarnya waktulah yang akan menentukan. Dua puluh empat jam waktu dalam sehari semalam sepertinya tidak pernah cukup atau malah terbuang percuma. Padahal hitungan waktu yang selama ini sedang atau telah kita lalui ternyata ada yang menguasai, menggerakkan dan mengatur, Dialah Allah SWT Yang Maha Besar dan Agung.
Termasuk apa yang sedang saya pikirkan saat ini, betapa saya menyadari begitu banyak waktu yang telah terbuang sia-sia. Seolah, didalam waktu yang telah saya lalui tak ada satupun nilai kebaikan yang bisa saya banggakan kelak. Padahal dengan amanah yang saya emban, seharusnya saya bisa. Hingga saat ini, ketika saya merasakan begitu beratnya ujian itu, saya sangat menyesali keadaan ketika saat itu seharusnya saya bisa lebih optimal memanfaatkan waktu dalam mengemban amanah serta tanggung jawab saya, Semoga Allah SWT memberi ampun kepada saya. Dalam kondisi seperti inilah, sungguh.... saya sangat merindukan lagi suasana itu. Ketika hati saya merasa sangat terpaut dengan curahan kasih sayangNya. Melahirkan kekuatan pada diri saya untuk senantiasa bertahan dan bersabar tanpa mengabaikan rasa syukur atas ketentuan yang terjadi pada diri saya. Kebersamaan dalam ikatan ukhuwah dan cinta karena-Nya menambah keyakinan saya untuk menatap positif hidup yang merentang didepan saya. Saling berbagi dan memberi dengan landasan keikhlasan dan yakin akan balasan kebaikan dariNya, sungguh saya sangat merindukannya.
Waktu adalah ujian, dimana waktulah yang kelak akan menyeleksinya apakah kita mampu atau tergerus dalam putarannya. Sungguh saya akan menyesali diri saya andaikan itu terjadi saat ini. "Ya Alloh... berilah kesempatan dan kekuatan buat saya memperbaiki diri, janganlah Kau biarkan saya untuk terus menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga ini...". Seperti waktu.. angan, harapan, cita-cita, visi atau apapun namanya juga merupakan ujian. Kenapa? karena menurut saya, nilai sebenarnya bukanlah terletak pada tinggi atau besarnya harapan itu tapi niat, ruh dan latar belakang yang melandasi proses perjalanan menuju akhir dari semua itu. Dunia hanyalah sebuah pijakan atau sarana untuk menguji keseriusan kita dalam membangun cita-cita dan harapan itu, Akheratlah sebenarnya tujuan akhir dari cita-cita hidup kita. Ketika harapan dan cita-cita kita hanya berorientasi pada dunia maka sangat kerdillah, karena selanjutnya kita tidak mempunyai bekal apapun untuk mempertanggung jawabkan waktu yang telah kita habiskan, itulah ujian yang saya maksud. Perlu diperjelas dan pertegas lagi harapan dan cita-cita kita, agar kelak pantas mendapat penilaian dariNya, mendapatkan tempat balasan yang terbaik di JannahNya, Amin......
Alangkah indah dan bermaknanya hidup ini andaikan kita bisa mewujudkan pandangan itu, mengakui sejujurnya hakekat hidupnya dan selalu optimal menghargai waktu yang Alloh berikan. InsyaAlloh kita akan lebih terjaga, tidak akan mudah terjebak pada permainan nafsu yang sengaja diskenario oleh Syaitan laknatulloh. Justru sebaliknya merekalah yang akan lemah karena tipu dayanya mentah meskipun sampai kapanpun mereka telah berjanji untuk tidak akan pernah berhenti melancarkan makarnya kepada kita. Kapan kita akan bisa mewujudkannya? Benar kata KH Abdullah Gymnastiar (Aa gym) "Harus mulai dari diri sendiri, dari yang terkecil dan saat ini....
Bismillahirrakhmaanirrakhiimi, Laa haula walaa quwwata illaa billah....
0 comments:
Posting Komentar