Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Jumat, 16 November 2012

Pejuang dalam keheningan

Jum'at 16 Nov 2012 , ada sesuatu sekali yang membuat saya menjadi begitu bergairah dan optimis dengan hidup yang akan saya hadapi, terjadi dan seolah dimulai di hari ini. Meskipun pada awalnya saya hanya mencoba mengikuti ritme hidup ini tanpa beban seperti air yang mengalir, tapi ternyata Alloh SWT berkehendak lain. Begitu besar amanah yang harus saya pikul, dan beratnya perjalanan hidup yang akan saya lalui, telah memaksa saya untuk berpikir ulang dan bermuhasabah tentang berbagai rangkaian peristiwa yang sudah dan telah saya hadapi. Ternyata semua saling terkait dan saling melengkapi. Bukan sebuah kebetulan, tàpi semoga inilah skenario yang telah Alloh tulis untuk saya dan masa depan hidup saya. Benar dan saya meyakini kebenaran itu, karena setiap jenak peristiwa yang telah saya alami masih terekam dengan baik dalam memori atau ingatan saya.

Seperti bayi, yang lahir kemudian tumbuh dan berkembang dalam urut-urutan yang pati. Semua telah terukur dengan jelas. Termasuk hari ini, ketika saya mencoba mencari sebuah nilai kebahagiaan dari beban amanah yang sudah melekat dalam kesehariaan saya, ternyata kebahagiaan itu hadir dari sebuah aktifitas kegiatan yang sebelumnya saya anggap sebagai sebuah momok. Saya baru merasa betapa dihadapan mereka saya begitu berharga dan bermanfaat. Penghormatan dan penghargaan yang tulus dari mereka telah membuka mata batin saya untuk membalasnya dengan sebuah dedikasi yang sempurna. Mungkin ada yang menganggap ini terlalu berlebihan, silahkan saja. Tapi buat saya ini merupakan buah dari sebuah proses, kerja keras, kesabaran dan ujian hidup yang telah begitu keras mendera.
Dedikasi pada akhirnya menumbuhkan rasa cinta, cinta akan proses hidup yang sedang dan akan dilaluinya. Seperti apa yang sedang saya alami saat ini, ketika landasan pengabdian itu saya coba gelar secara utuh maka semua menjadi terasa lebih ringan tanpa beban, berani dan percaya diri. Dampaknyapun bisa saya rasakan secara langsung, mengubah kelemahan menjadi kekuatan, kesempitan menjadi sebuah peluang positif, optimis, yakin dan yang terpenting adalah kepercayaan masyarakat kepada saya. Dari hal-hal tersebut timbullah empati yang dalam terhadap mereka, dan timbal baliknya simpati mereka terhadap saya. Dari simpati itulah akhirnya saya bisa mengukur nilai objektif kinerja saya sebagai seorang pelayan masyarakat.
Dan persembahan cintaku kepada segenap warga dusun Merden Tengah, khususnya masyarakat Banter dan sekitarnya rasanya belumlah cukup. Ditengah segala keterbatasan, keterbelakangan dan seabrek anggapan negatif masyarakat lain disekitarmu, engkau telah menunjukkan eksistensi dan nilai kemasyarakatan yang sebenarnya. Keterbatasan itu telah mereka ganti dengan semangat untuk membangun diri, keterpurukan itu telah mereka rubah dengan nilai kebersamaan dan semangat kegotongroyongan yang bermartabat.
Kang Wastono, Kang Kaswandi, Kang Tuslam, Kang Tawil, Kang Dartim, Kang Dimun, Kang Maslim, Kang Mistam, Kang Dikun, Kaki Miarjo, Kang Kirno, Kang Narno... mereka adalah para pejuang dalam keheningan, berjuang bersama masyarakat melawan keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, kebodohan dan pandangan negatif lainnya, dengan segala keterbatasan yang mereka derita, tanpa sedikitpun mengharapkan pujian ataupun gemuruh tepuk tangan orang lain.
Salam hormat saya kepada mereka semua, merekalah guru besar yang secara tidak langsung telah mengajarkan nilai kepedulian, kesabaran, kegigihan, keluguan, keikhlasan, ketulusan dan pengabdian.... Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan keberkahan dan kebaikan kepada mereka semua... Amin

0 comments:

Posting Komentar

 

Pengunjung

free counters

Tayangan